Rabu 16 Jul 2025

Notification

×
Rabu, 16 Jul 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Investasi Terbaik Ada di Usia Dini: Masduki Asbari Tegaskan Urgensi Pendidikan PAUD di Tengah Pelepasan TK B Aya Sophia Islamic School

Sabtu, 21 Juni 2025 | 20:47 WIB Last Updated 2025-06-21T13:47:37Z

 

Foto : Dr. H. Masduki Asbari, Ketua Yayasan Aya Sophia Indonesia


Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
‎Sabtu, 21 Juni 2025.


Tangerang – Sabtu, 21 Juni 2025, Dalam suasana haru penuh kebanggaan, aula Sport Center Hall Citra Raya Tangerang menjadi saksi pelepasan siswa-siswi TK B Aya Sophia Islamic School. Namun lebih dari sekadar seremoni tahunan, acara ini menjadi momentum refleksi pendidikan yang mendalam.


Salah satu pesan paling menggugah datang dari Dr. H. Masduki Asbari, Ketua Yayasan Aya Sophia Indonesia, yang menegaskan bahwa pendidikan usia dini adalah investasi terbaik dan terpenting bagi masa depan bangsa.


> “Pendidikan anak usia dini bukan sekadar aktivitas bermain sambil belajar. Ia adalah proses membentuk fondasi kehidupan manusia. Melewatkan fase ini dengan asal-asalan, sama seperti membangun gedung tinggi di atas tanah yang rapuh,” ujar Masduki dalam sambutannya.


Pernyataan ini merujuk pada gagasan James J. Heckman, ekonom peraih Nobel, yang menyebut bahwa tingkat pengembalian (return) tertinggi dari investasi pendidikan justru berada di jenjang PAUD. Heckman menyatakan bahwa intervensi sejak dini—bahkan sebelum anak masuk SD—akan memberi efek positif jangka panjang: mulai dari kecerdasan kognitif dan sosial, hingga peluang kerja dan kualitas hidup di masa depan.


Melewatkan PAUD, Memupuk Risiko Putus Sekolah


Masduki menyoroti realita yang masih banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Tangerang: akses dan kualitas PAUD yang belum merata. Akibatnya, banyak anak memasuki jenjang SD dalam kondisi tidak siap secara mental maupun sosial.

> “Anak yang tidak melalui PAUD secara optimal akan kesulitan beradaptasi di SD. Mereka menjadi tidak percaya diri, rentan tertinggal, dan akhirnya kehilangan motivasi. Inilah benih-benih dari kasus putus sekolah yang selama ini kita anggap sebagai masalah di jenjang atas,” jelasnya.


Pernyataan ini sejalan dengan data dari Kementerian Pendidikan dan UNICEF, yang menunjukkan bahwa anak yang tidak mengikuti PAUD memiliki risiko dua kali lipat mengalami kesulitan belajar dan tidak menamatkan sekolah dasar.


Seruan Bagi Stakeholder: Jangan Tunda Investasi Terbaik


Dalam wawancara singkat di sela acara, Masduki menekankan bahwa para stakeholder pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tangerang, perlu meletakkan PAUD sebagai prioritas utama, bukan pelengkap kebijakan pendidikan.


> “Investasi di PAUD bukan sekadar mengajar angka dan huruf. Ini tentang membangun manusia sejak akarnya—karakter, empati, akhlak, dan daya pikir. Kalau pondasinya lemah, kita akan terus panik memperbaiki atap yang bocor, tanpa sadar lantainya sudah retak sejak awal,” tegasnya.


Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan anggaran, pelatihan guru PAUD, dan akses layanan PAUD berkualitas terutama di wilayah pinggiran dan desa.


Generasi Emas Dimulai dari Taman Kanak-Kanak


Acara pelepasan ini tidak hanya menjadi momen kebanggaan bagi orang tua dan guru, tetapi juga panggung filosofis tentang bagaimana membangun generasi masa depan.


> “Hari ini kita melepaskan anak-anak, bukan karena mereka selesai belajar, tapi karena mereka siap tumbuh lebih tinggi. Maka mari kita rawat fase-fase ini dengan sungguh-sungguh, karena masa depan bangsa tidak lahir di gedung-gedung perkuliahan, tapi di ruang-ruang kelas kecil PAUD dan TK yang penuh cinta dan harapan,” tutup Masduki dengan nada penuh haru.



(Red)