Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Puluhan Orang Tua Siswa Wali Murid Gelar Aksi Long Mars dan Demo di Depan Gerbang Sekolahan SMK. Negeri 2 Kabupaten Tangerang

Selasa, 15 Juli 2025 | 14:12 WIB Last Updated 2025-07-15T07:12:23Z

 

Foto : Puluhan orang tua siswa mendatangi SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
‎Selasa, 15 Juli 2025.


KABUPATEN TANGERANG  - Sekelompok ibu - ibu warga masyarakat Kecamatan Sepatan berteriak dan bergerombol mendatangi SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, sejak pagi, untuk menyampaikan keluhannya terkait Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun ajaran 2025/2026.(15/07/2025) 


Kedatangan mereka lantaran dipicu oleh kekecewaan karena anak - anak mereka tidak diterima di SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang meskipun mengaku telah memenuhi syarat yang ditetapkan


Puluhan orang tua siswa, yang sebagian besar ibu - ibu, memadati area depan gerbang SMK.Negeri  2 kabupaten Tangerang sambil membawa spanduk kecil dan poster bertuliskan “ Tolong Anak Kami Diterima ” dan “Pendidikan Hak Kami Bukan hak mereka saja ,” 


Walau pantauan Awak Media, aksi tersebut berlangsung aman dan damai namun penuh terlihat sejumlah ibu - ibu Histeris sambil berteriak hingga menimbulkan sedikit kemacetan di jalan.


Dari keterangan Supriyadi selaku Ketua RT 01/01 yang akrab disapa Tole , mengaku sangat kecewa karena anaknya sendiri tidak lolos dalam seleksi tersebut, padahal jarak dari rumahnya hanya beberapa meter saja dari sekolahan tersebut," ucapnya


“Ini jelas tidak adil, Katanya pakai sistem Domisili, tapi kenapa anak saya yang dekat dengan sekolah malah tidak diterima ?” keluh Supriyadi kepada Wartawan


"Biarin bang biar Viral, sistem apaan kayak gini..?? tegasnya.  Sontak aksi ini menjadi sorotan publik di tengah proses SPMB yang seharusnya menjunjung tinggi asas Transparansi,  Akuntabilitas, dan Keadilan. 



Sementara, Dedi Subandi Kordinator Aksi. sekaligus Ketua RT 02 , juga mengatakan kami hanya menuntut agar Ketua Panitia SPMB segera dicopot karena telah mencederai kepercayaan masyarakat. Banyak anak - anak kami yang layak, tetapi tidak diterima tanpa alasan yang jelas,"ungkapnya


"Kami menilai pihak SMK.Negeri 2 terlalu mendesak dalam tata cara melakukan sosialisasi, bayangkan waktu tinggal 3 hari pendaftaran barulah dilaksanakan sosialisasi, sehingga warga disini tidak memahami dengan sistem SPMB tahun ini


Jelas ini dinilai sangat janggal dan tidak ada ketransparanan dalam melakukan sosialisasi, terlebih ada anak Yatim Piatu yang rumahnya persis dibelakang sekolah pun tidak terima," ujarnya.



Masyarakat berharap agar pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan pak Gubernur Banten turun tangan serta mengevaluasi mekanisme penerimaan siswa di sekolah Negeri, khususnya SMK.Negeri 2 Kabupaten Tangerang.


"Saya selaku orang tua berharap adanya solusi atau penambahan kuota agar anak - anak mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan di SMK.Negeri 2 kabupaten Tangerang yang mereka harapkan dan dekat dengan tempat tinggalnya


Menanggapi situasi tersebut, Mimi selaku Ketua Panitia SPMB SMK.Neferi 2 Kabupaten Tangerang, menjelaskan, Kepada Awak Media, jika yang berasal dari jenjang berbeda, dirinya  menilai penting untuk menjaga Integritas seluruh proses SPMB demi menjaga kepercayaan publik terhadap Sistem pendidikan tersebut.


“Kami telah melakukan Link pengaduan bahkan link tersebut kosong tidak terisi, dan jika memang ada warga sini belum bisa diterima di SMK.Negeri 2 Kabupaten Tangerang mungkin belum beruntung saja,” cetusnya.


Sebagai penyelenggara SPMB, dirinya selalu berusaha transparan dan mengikuti aturan juknis yang di terapkan Gubernur Banten," jelas Mimi 


Namun hingga siang dan berita ini diturunkan, belum ada keputusan dan pernyataan resmi dari pihak SMK.Negeri 2 Kabupaten Tangerang terkait tuntutan warga masyarakat wali murid tersebut



(Red/Yanto)