Jum'at, 18 Juli 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini mengangkat tema besar mengenai pembentukan karakter serta peningkatan kesadaran remaja terhadap lingkungan sekolah dan isu-isu sosial yang tengah berkembang.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sekaligus Koordinator MPLS, Mahdi, M.Pd, menjelaskan bahwa materi-materi dalam MPLS tahun ini disusun berdasarkan pedoman resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Tahun ini ada materi baru yang cukup penting, yakni tentang judi online dan pernikahan usia dini. Ini sejalan dengan arahan Kemendikbud agar sekolah juga berperan aktif dalam membentuk ketahanan mental dan karakter siswa,” kata Mahdi, Kamis (17/7/2025).
Menurut Mahdi, selain dua isu tersebut, siswa baru juga dibekali dengan materi dasar seperti Wawasan Wiyata Mandala, tata tertib, etika, dan pengenalan lingkungan sekolah sebagai fondasi karakter dan budaya akademik di sekolah.
Ketua Panitia MPLS, Cahya Zuhria Navisa, S.Pd, menyebutkan bahwa kegiatan diawali dengan apel gabungan seluruh siswa kelas X, XI, dan XII.
Selanjutnya, siswa dikenalkan dengan guru, tenaga kependidikan, serta ditampilkan berbagai demo ekstrakurikuler yang dilakukan bergilir setiap hari.
Cahya menjelaskan, pihak sekolah menghadirkan lima narasumber eksternal untuk memperkaya wawasan siswa baru.
Di antaranya, perwakilan dari Polres Cilegon yang mengisi materi tentang bahaya judi online pada hari pertama.
“Judi online kini menjadi ancaman nyata di kalangan remaja, kita ingin siswa sadar sejak awal bahwa ini bukan sekadar permainan, tapi sudah masuk ranah kriminal dan berdampak buruk pada masa depan,” ujar Cahya.
Hari kedua MPLS diisi dengan motivasi dari alumni berprestasi SMAN 5 angkatan 2019 dan penyuluhan kesehatan remaja dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Selain itu, siswa juga mendapatkan materi tentang Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Pada hari ketiga, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan penyuluhan terkait bahaya narkoba, sementara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) memberikan pemahaman mendalam mengenai dampak negatif pernikahan anak dan pergaulan bebas.
“Materi ini kami susun berkesinambungan, judi online, narkoba, dan pernikahan usia dini adalah isu-isu besar yang harus dicegah sejak dini,” tegas Cahya.
Memasuki hari keempat dan kelima, MPLS dilanjutkan dengan kegiatan Masa Penerimaan Penegak Tamu (MPPT) yang menghadirkan narasumber dari Ambalan dan Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Cilegon.
Sebagai penutup, siswa kelas X menampilkan pertunjukan seni yang menjadi wadah ekspresi diri serta perayaan semangat baru dalam memasuki jenjang pendidikan menengah atas.
Dengan total 13 materi yang disampaikan, SMAN 5 Kota Cilegon berharap MPLS tahun ini mampu membekali siswa baru dengan pemahaman tentang nilai-nilai sekolah, kesiapan karakter, serta kemampuan menghadapi dinamika kehidupan remaja.
“Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga bijak dalam bersikap, memahami aturan, dan siap menjadi bagian dari masyarakat yang sehat secara sosial,” tutup Cahya Zuhria.
(Red)