Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Ahmad Suhud : Pandangan Refleksi di Balik Kemeriahan 8 Dekade Kemerdekaan Republik Indonesia, Dinilai Belum Sempurna

Senin, 18 Agustus 2025 | 08:47 WIB Last Updated 2025-08-18T01:47:52Z

 

Foto Ilustrasi

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
‎Senin, 18 Agustus 2025.


KABUPATEN TANGERANG - Hiruk pikuk peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tampak meriah di seluruh pelosok dan berbagai daerah di Indonesia. 


Bendera merah putih berkibar, pasukan Paskibra tegak gagah, dan lantunan lagu kebangsaan menggema dengan penuh semangat. Dengan menggaungkan Motto : "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju"


Namun di balik gegap gempita itu, rakyat masih harus menelan kenyataan pahit: harga kebutuhan pokok terus naik,tarif dasar listrik kian mahal, pajak yang mencekik, sementara angka kemiskinan tak kunjung menurun.


Hal itu dituangkan Ahmad Suhud selaku Direktur Eksekutif Lembaga BP2A2N, Provinsi Banten dalam bentuk karya tulisan dan sebuah kritikan yang membangun serta penuh motivasi.(18/08/2025) 


Menurut pandangannya," Kondisi saat ini terasa ironis, sementara para pejabat dan wakil rakyat masih bisa tersenyum lebar, bahkan kini mereka menambah gaji dan tunjangan, sedangkan rakyat kita kini justru tengah berjuang keras untuk sekadar hanya bertahan hidup.


Lihat mereka di tengah semangat dan gencarnya efisiensi anggaran, rakyat yang dipaksa berhemat, sementara DPR justru tengah asyik “Menari di atas penderitaan rakyatnya sendiri.”terangnya


Lebih jauh lagi, praktek korupsi masih selalu menjadi momok yang terus merajalela di negeri ini, "Hukum berjalan tumpul ke atas namun tajam ke bawah, ditambah Undang - Undang penting seperti perampasan aset koruptor tak pernah kunjung disahkan dan disetujui," tutur Suhud


"Parahnya Kemunafikan makin nyata: pejabat korup masih bisa duduk nyaman di kursi empuk, tersenyum dan tertawa di atas kesengsaraan juga penderitaan rakyat.


"Melalui momen  Peringatan HUT RI ke-80 tahun 2025 ini, seharusnya menjadi titik balik perubahan bukan hanya sekedar untuk mengenang jasa pahlawan pendahulu, tetapi lebih kepada," Ngaji Roso" proses kita bersama menegur nurani bangsa ini.  Masih Adakah..!!! 


Ahmad Suhud menjelaskan, Makna merdeka sejatinya bukan hanya bebas dari penjajahan, tapi juga bebas dari belenggu kemiskinan, ketidak adilan, dan ketimpangan sosial," ucapnya


Republik Indonesia memang sudah 80 tahun merdeka, tetapi apakah rakyatnya sudah benar - benar merdeka ? Pertanyaan ini harus terus digaungkan, agar kemerdekaan tidak hanya dirayakan sebagai Euphoria dan seremoni belaka, melainkan harus benar - benar diwujudkan dalam kesejahteraan yang nyata bagi seluruh rakyat Indonesia sehari - hari," ungkapnya


Maka yang kita butuhkan saat ini adalah edukasi publik, transparansi prosedur, dan perlindungan hak digital warga. Negara tentu memiliki hak untuk menjaga sistem. Namun, apabila Negara lebih curiga pada saldo rekening yang menganggur dari pada nasib manusia yang membeku dalam pengangguran, maka mungkin yang membeku bukan lagi rekening, tapi nurani,"pungkasnya mengakhiri




(Red/Yanto)