Realitanews.co.id | CILEGON – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah pusat mulai dirasakan manfaatnya oleh siswa-siswi SMP Negeri 3 Kota Cilegon. Sejak Februari 2025, sekolah ini telah menjadi salah satu pelaksana awal program, bahkan sebelum sekolah lain di wilayah yang sama.
Kepala SMPN 3 Kota Cilegon, Hj. Naziah Tamaen, M.Pd, menyampaikan apresiasinya terhadap implementasi program tersebut. Ia menilai, program MBG sangat membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.
“Kami sangat welcome dan menyambut baik program makan bergizi ini. Anak-anak tidak perlu repot-repot lagi membawa sarapan dari rumah karena sudah difasilitasi oleh sekolah,” ujar Hj. Naziah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/09/2025).
Menurut Hj. Naziah, pola penyajian makanan dalam program MBG dilakukan secara bergilir, yakni dua hari pada pagi hari dan dua hari pada siang hari. Pola ini disesuaikan agar siswa tetap nyaman dan tidak terbebani.
Bagi siswa yang sudah sarapan dari rumah, makanan yang disediakan tetap bisa dikonsumsi saat makan siang dengan menyimpannya dalam wadah masing-masing.
Pihak sekolah juga berupaya menjaga variasi menu makanan agar siswa tidak merasa bosan. Meski lauk utama sering kali berbahan dasar ayam, penyajiannya dibuat beragam.
“Ayamnya kami variasikan, ada ayam semur, ayam balado, ayam fillet. Ada juga rolade telur, ikan fillet, serta menu lain yang mudah diterima oleh siswa,” jelasnya.
Sayuran dan lauk pelengkap juga berganti-ganti, mulai dari buncis dengan tahu, wortel dengan kembang kol, hingga tempe dan tahu bacem. Tidak hanya itu, buah-buahan seperti jeruk, semangka, dan melon disajikan secara bergantian. Selain itu, siswa juga mendapat asupan susu sebanyak tiga kali dalam lima hari sekolah.
“Kami sadari selera anak-anak sekarang condong ke makanan kekinian. Tapi justru itu tantangannya: bagaimana tetap memenuhi gizi sambil membuat mereka tertarik dengan variasi menu yang disediakan,” ujar Hj. Naziah.
Ia berharap, program ini terus berlanjut dan dapat dijalankan secara berkelanjutan. Menurutnya, MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan siswa, tetapi juga meningkatkan konsentrasi belajar karena kebutuhan gizi mereka terpenuhi.
“Kalau bosan itu manusiawi ya. Tapi selama menunya bervariasi, anak-anak tetap antusias. Kadang mereka menyebut nama makanan dengan istilah yang aneh-aneh, tapi itu justru yang membuat mereka senang,” pungkasnya sambil tersenyum.
(Red/Dian)