Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Acara Seremonial Liburan ke Pulau Dewata, Pegawai Puskesmas Kronjo, Dikecam HMI Cabang Kabupaten Tangerang

Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:29 WIB Last Updated 2025-10-29T02:29:21Z

 


Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
‎Rabu, 29 Oktober 2025.


KABUPATEN TANGERANG - Belum tuntas sorotan publik terkait dugaan lambannya sejumlah pelayanan ,kini kembali Puskesmas Kronjo menuai kritik keras. Alih - alih segera mengevaluasi dan memperbaiki etos kerja di tengah situasi menurunnya kepercayaan masyarakat, malah sebaliknya. (29/10/2025) 


Sejumlah pegawai Puskesmas tersebut justru diketahui melakukan perjalanan kegiatan, “Capacity Building” ke pulau Dewata, Bali dengan menggunakan anggaran fantastic yang bersumber dari APBD Kabupaten Dinas Kesehatan


Dari Informasi pekerja pelayanan di Puskesmas Kronjo tersebut mengatakan kepada awak media, jika kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah pegawai dan tenaga kesehatan dengan alasan peningkatan kapasitas sumber daya manusia," ujarnya


Sementara itu diruang tunggu pelayanan Puskesmas Kronjo, salah satu masyarakat yang sempat di temui Awak media mengatakan, “Apaan ini, Pelayanan masih amburadul, tapi mereka malah enak - enakan liburan ke Bali," ujarnya kesal


"Kalau memang hanya mau meningkatkan kapasitas, kenapa tak di lakukan di tempat kerja saja, Perbaiki sistem dan disiplin nya, bukan jalan - jalan atas nama pelatihan. Ini jelas sangat menyinggung rasa keadilan kami (red.masyarakat),” ujar salah satu warga Kronjo dengan nada geram


Terkait persoalan Puskesmas Kronjo yang menjadi perhatian publik dan jagat maya. Sontak kini memicu reaksi keras dari Rohmi Sabda Azis selaku Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Tangerang. 


Menurutnya, Walaupun itu dalihnya peningkatan kapasitas SDM dengan melakukan perjalanan ke Bali telah memperpanjang daftar persoalan baru pelayanan Puskesmas Kronjo. 


"Saya menduga kegiatan tersebut adalah akal - akalan, tidak lebih dari seremoni juga pemborosan anggaran jelang akhir tahun, yang jauh dari esensi peningkatan mutu pelayanan kesehatan," ungkap Azis


Padahal, jelas Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan pentingnya efisiensi penggunaan anggaran Negara di seluruh instansi, termasuk sektor kesehatan Daerah. Namun langkah Puskesmas Kronjo justru dinilai bertolak belakang dengan semangat efisiensi tersebut," tuturnya


Rohmi Sabda Azis mengatakan, “Kalau mau perbaiki pelayanan, gak perlu jauh - jauh ke Bali. Ini masa-masa sulit, masyarakat butuh pelayanan cepat, bukan pejabat yang jalan - jalan pakai dalih peningkatan kapasitas. "Jangan bodohi publik dengan kegiatan yang cuma ganti baju tapi tak ubah perilaku, Silakan pelatihan, tapi jangan pakai duit rakyat," sindirnya tajam.


"Kami bersama masyarakat pun mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk segera melakukan Audit secara menyeluruh terhadap kegiatan tersebut, terutama terkait penggunaan Abggaran, Efektivitas kegiatan, dan manfaat riil bagi pelayanan publik,"jelas Azis


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmidzi, melalui telepon selulernya menjelaskan bahwa perjalanan ke Bali tersebut sebagian dibiayai dari hasil tabungan pegawai dalam setahun terakhir," tegasnya


"Untuk Anggaran Daerah hanya digunakan untuk konsumsi dan akomodasi hotel saja, Itu inisiatif pegawai untuk peningkatan kapasitas, Namun, saya juga belum merinci jumlah peserta maupun total biaya yang dikeluarkan," jelasnya.


Sementara itu hingga berita ini diturunkan, Kepala Puskesmas Kronjo sendiri belum dapat memberikan keterangan secara resmi.


Sorotan masyarakat kini semakin tajam. Publik berharap Puskesmas Kronjo segera berbenah memperbaiki sistem, mempercepat pelayanan, dan mengembalikan kepercayaan warga. Dan Publik sendiri menilai waktu serta tujuannya tidak tepat, karena dilakukan saat kwalitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kronjo  tengah jadi sorotan tajam.


Pertanyaan besar soal profesionalisme serta keseriusan pihak Puskesmas Kronjo dalam memberikan pelayanan kesehatan. Bukan dengan kegiatan seremonial di luar daerah, melainkan melalui pelayanan yang cepat, profesional, dan berempati terhadap masyarakat yang memang dibutuhkan setelah sejumlah keluar.



(Red/Yanto)