Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

PT Pamungkas Putra Keynara Tanggapi Sorotan Tambang Pasir di Batu Kuda : Kami Ingin Bawa Manfaat

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 21:50 WIB Last Updated 2025-10-04T14:50:32Z

 

Rustam Effendi, Humas PT Pamungkas Putra Keynara

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
‎Sabtu, 4 Oktober 2025.


SERANG - Aktivitas pertambangan pasir yang dilakukan PT Pamungkas Putra Keynara di wilayah Batu Kuda terus menuai perhatian publik. Menanggapi hal tersebut, pihak perusahaan buka suara dan menegaskan komitmennya untuk membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.


Humas PT Pamungkas Putra Keynara, Rustam Effendi, menyebut perusahaan tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan semata, melainkan juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. 


"Kami hadir di sini tidak semata-mata mengejar keuntungan, tetapi ingin memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas. Harapan terbesar kami adalah membuka lapangan pekerjaan dan memanfaatkan lahan dengan sebaik-baiknya," kata Rustam dalam keterangannya, Sabtu (04/10/2025).


Rustam juga memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional tambang pasir tersebut sudah memenuhi aspek legalitas dan perizinan dari instansi terkait. 


"Kalau soal izin, kami tidak akan berani beroperasi tanpa dokumen yang sah dari pihak berwenang. Semua sudah lengkap dan sesuai regulasi," tegasnya.


Menanggapi keluhan sejumlah warga soal debu yang timbul akibat aktivitas tambang, pihak perusahaan mengklaim telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak tersebut.


"Kami menyadari adanya keluhan soal debu, itu bisa terjadi karena intensitas kegiatan yang tinggi dan kondisi cuaca. Tapi kami tidak tinggal diam," ujar Rustam.


Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan membentuk tim kebersihan jalan.


"Ada tim kebersihan yang rutin menyapu jalan sebagai bentuk komitmen kami menjaga lingkungan," imbuhnya.


Rustam menyebut, petugas kebersihan jalan tersebut merupakan warga lokal yang direkrut atas dasar kesepakatan antara perusahaan dan masyarakat.


"Yang menyapu jalan itu berasal dari warga lokal. Mereka mulai dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, tergantung kondisi jalan. Kalau jalan bersih, mungkin tidak terlalu intens, tapi prinsipnya tetap menjaga kebersihan," jelasnya.


Terkait kompensasi, Rustam menyatakan bahwa warga yang terlibat tetap mendapatkan upah layak, meski bukan dalam bentuk gaji tetap.


"Insya Allah ada upahnya. Walau tidak besar, tapi mudah-mudahan berkah dan bermanfaat," katanya.


Rustam menegaskan bahwa setiap kebijakan dan langkah perusahaan selalu berdasarkan musyawarah dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat sekitar.


"Kami tidak pernah membuat keputusan sepihak. Semua dibahas bersama, dicari solusinya bersama. Kalau ada kekurangan, kami terbuka dan terus berupaya memperbaikinya," pungkasnya.


(Red/Dian).