Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Aneh.. !!! Ramai, Broker Tanah Galian Beraksi di Kecamatan Kronjo Pemerintah Kabupaten Tangerang, Seolah Tak Mau Peduli

Minggu, 11 Mei 2025 | 08:40 WIB Last Updated 2025-05-11T01:41:01Z

 

Foto : Aktivitas penambangan Galian C di Kampung Kandang Gede, Desa Bakung, Kecamatan Kronjo

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
Minggu , 11 Mei 2025.


KABUPATEN TANGERANG - Aktivitas penambangan Galian C di Kabupaten Tangerang semakin menjadi perhatian warga, terutama di Kampung Kandang Gede, Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.(11/05/2025) 


Kekhawatiran terhadap dampak lingkungan serta keabsahan izin penambangan membuat masyarakat meminta penjelasan dari pemerintah. Dampak Lingkungan dan Keresahan Warga Warga sekitar mengeluhkan efek langsung dari aktivitas pertambangan yang dirasakan semakin diterima.


Salah seorang warga mengungkapkan bahwa keinginan yang direncanakan mencapai kedalaman 20 meter akan menyebabkan perubahan ekosistem dan potensi gangguan lingkungan.


“Jelas kesal, dan saya khawatir dengan adanya tambang galian C itu akan berdampak pada lingkungan,” ujar seorang warga


Selain itu, adanya papan izin yang dipasang oleh pihak pengelola tambang turut menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Mereka ragu apakah izin tersebut benar - benar telah sesuai dengan regulasi pemerintah. "Saya juga mengamati perihal izin keabsahan yang terpasang di lokasi tambang, memangnya di tempat kami ini sudah dilegalkan untuk izin tambang ?" kata warga dengan penuh keheranan.


Protes warga di Desa Kemuning dan Desa Kemiri Situasi ini bukan hal baru bagi masyarakat Kabupaten Tangerang. Sebelumnya, warga Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, menggelar aksi protes terhadap keberadaan tambang galian yang dianggap merugikan lingkungan. Aksi tersebut berlangsung di halaman Kantor Pemdes Kemuning dengan pengamanan ketat dari jajaran kepolisian.


Demikian juga dengan Desa Kemiri yang menghadapi permasalahan serupa. Eksploitasi tambang Galian C yang tidak pernah berakhir dengan reklamasi telah mengubah lahan produktif menjadi penampungan air luas yang tak pernah surut. Situasi ini menimbulkan dampak besar bagi para petani yang kehilangan lahan pinggiran kota mereka


Seorang petani yang lahannya berdekatan langsung dengan bekas kawasan galian mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi bencana yang semakin mengancam. “Sudah hampir satu tahun lahan ini dibiarkan begitu saja setelah digali.


"Tanahnya jadi labil, sawah kami rusak, hampir 10 meter longsor dari bekas galian ke permukaan sawah,” keluhnya.



(Red/Yanto)