![]() |
Foto : H. Retno Juarno |
Senin, 9 Juni 2025.
SERANG - Kembali sebuah Video Viral di jagad maya, terkait Dialog, serta Arahan dan Pembinaan dalam yang diadakan di sebuah Gedung bilangan Kota Serang kepada para Kepala sekolah yang digagas dan rencananya membicarakan terkait mutu pendidikan saat ini jelang PPDB
Tapi alih - alih membahas soal tersebut justru sang Wakil Walikota Serang mengajarkan cara menghadapi Oknum wartawan dan LSM.
Sontak Video yang berdurasi 1.11 detik tersebut mendapatkan komentar yang beragam. Seperti halnya komentar, H. Retno Juarno selalu Aktivis dan Ketua LSM KOMPAK- TRB (Komunitas Masyarakat Pemberantas Korupsi) Kabupaten Tangerang.
Menurut H. Retno Juarno, hal itu semakin menunjukan ada yang sedang sangat tidak beres dalam kepemimpinan. "Ini bukan sekadar program, ini sinyal ketakutan Wakil Wali Kota Serang yang seolah lupa bahwa wartawan dan LSM bukan musuh Negara," ungkapnya
Mereka itu adalah mitra kontrol sosial yang dijamin konstitusi. Jika pejabat takut dikritik, maka ada kemungkinan mereka tidak siap diawasi,"tegasnya
Namun itu sah - sah saja, karna pembinaan dan arahan itu perlu lakukan untuk meningkatkan SDM mereka. Artinya para Kepsek di acara tersebut perlu pembinaan dan arahan yang harus dijalankan sesuai aturan regulasi dan Undang - Undang pendidikan saat ini, "jelas Retno Juarno
Padahal pekerjaan seorang wartawan atau LSM itu sangat mulia. Cuma yang kita sayangkan dalam dialog tersebut (red.coba cermati) seolah - olah mencerminkan seorang wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjadi batu sandungan.
Jika memang Bimtek tersebut difokuskan pada “Cara menghadapi oknum wartawan Bodrex” terdengarnya lucu seperti pelatihan menghadapi penyidik saja," tutur H. Retno Juarno
"Ketika pejabat publik sibuk menghindari para kontrol sosial, itu artinya ada pertanda buruk.dan ketakutan mereka bukan pada wartawan, tapi pada kebusukan yang mereka sembunyikan sendiri,” ujarnya.
Retno Juarno juga menyampaikan, “Jangan jadikan wartawan atau LSM sebagai kambing hitam. Mereka bukan ancaman, tapi peringatan dini. Kalau pengawasan dianggap musuh, maka penyimpangan dianggap kawan.”
Sedangkan untuk Dinas Pendidikan dan Inspektorat Kota Serang sendiri jangan hanya diam mematung tanpa ada niat baik untuk mengatasi hal tersebut
Terakhir sebenarnya Wakil Wali Kota Serang, lebih bijak dan sadar, rakyat sekarang tidak bodoh, mereka tahu cara membedakan antara pembinaan dan pembungkaman. Dan jika memang masih terus berupaya dibungkus rapat, jangan salahkan publik bila mulai muak dan bergerak,"ucapnya
Munculnya acara Bimtek tersebut, Menurut H. Retno Juarno, secara tidak langsung bukan untuk melindungi para Kepala sekolah, tapi untuk membungkam suara - suara yang ingin membuka fakta. "Ini bukan soal pelatihan, atau Bimtek, tapi ini soal ketakutan kolektif untuk mempertahankan sistem yang memang sudah keropos.
Disini PPNS dan APH wajib turun tangan, Jangan tunggu laporan berubah jadi bencana Nasional dunia pendidikan di Provinsi Banten
Audit harus segera dilakukan, Bongkar semua data, dan Transparansi tak butuh Bimtek, cukup keberanian dan niat baik,"pungkas aktivis yang memiliki ciri khas Kopyah Putih
(Red/Yanto)