![]() |
Foto : Penggerebekan rumah kontrakan yang diduga kuat dijadikan tempat prostitusi Online |
Jum'at, 22 Agustus 2025.
KABUPATEN TANGERANG – Suasana Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, mendadak heboh dengan kehadiran puluhan warga RT 006/001 yang tiba - tiba melakukan penggerebekan sebuah rumah kontrakan yang diduga kuat dijadikan tempat prostitusi Online dengan sistem sewa kamar per jam dan per malam, Jumat (21/08/2025) malam.
Salah seorang warga setempat AT (22) yang menghubungi Awak media melalui pesan WhatsApp mengatakan, “Bang, di sini ada orang yang sewain room plus cewek lho? tapi saya takut, jangan dibawa - bawa dalam persoalan ini,” tulis AT dengan nada cemas.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Awak media langsung berkoordinasi dengan Ketua Pemuda RT 006, melakukan penelusuran dan kebenaran informasi lokasi yang disebutkan.
Dan ternyata benar, rumah kontrakan tersebut memang kerap menjadi sorotan warga setempat lantaran sering terlihat keluar masuk aktivitas orang hingga larut malam.
Ternyata benar ada aktivitas mencurigakan. Dan saat kami hendak masuk guna menanyakan kepada pemilik rumah, mereka melarang. Akhirnya kami melaporkan ke RT, RW, setempat dan pemilik kontrakan,” jelasnya
Namun, larangan itu justru semakin membuat warga curiga. Saat situasi memanas, beberapa warga melihat ke arah jendela rumah. Pemandangan di dalam membuat mereka kian geram: tiga kamar disekat-sekat, dengan tisu berserakan dan alat kontrasepsi ditemukan di tempat sampah.
Desakan warga tak bisa dibendung. Akhirnya, penghuni rumah mengaku bahwa kontrakan tersebut memang disewakan dengan sistem per jam dan per malam.
Pengakuan itu langsung menyulut emosi warga. Apalagi, di dalam rumah ditemukan enam orang yang terdiri dari 3 orang pria dan 3 orang wanita.
“Malam itu juga warga meminta agar mereka angkat kaki dari rumah kontrakan. Tidak boleh ada praktik seperti itu di lingkungan kami,” tegas warga setempat
Sontak peristiwa ini membuat warga Mekarsari terkejut sekaligus geram. Mereka menilai praktik prostitusi Online semacam ini sangat meresahkan dan merusak citra lingkungan yang selama ini dikenal kondusif.
Warga berharap pihak kepolisian dan pemerintah setempat segera turun tangan untuk menindak tegas praktik prostitusi terselubung yang berkedok rumah kontrakan.
(Red/Yanto)