Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Rokhmat Ardiyan dan KLHK Dorong Desa Cisantana Jadi Percontohan Pelestarian Sumber Air

Minggu, 12 Oktober 2025 | 17:59 WIB Last Updated 2025-10-12T10:59:30Z

 

Sosialisasi Program Desa Peduli Sumber Air di Balai Desa Cisantana

Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
‎Minggu, 12 Oktober 2025.


KUNINGAN - Potensi besar sumber mata air di kaki Gunung Ciremai menarik perhatian Kementerian Lingkungan Hidup dan Anggota DPR RI Komisi XII, H. Rokhmat Ardiyan. Keduanya menggelar Sosialisasi Program Desa Peduli Sumber Air di Balai Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Minggu (12/10/2025).


Acara ini dihadiri sejumlah pihak, termasuk Koordinator Pokja Ekosistem Perairan Darat KLHK Titi Novitha Harahap, SP., MT., Fasilitator Masyarakat Rina Masruroh, Kepala Desa Cisantana Ano Suratno, serta perwakilan dari Polsek, Koramil, dan Camat Cigugur.


Dalam sambutannya, Rokhmat menekankan pentingnya menjaga dan mengelola sumber air demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.


“Air bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga menopang perekonomian. Pertanian bisa berkembang, lapangan kerja tercipta, dan wisata tumbuh karena adanya air,” kata Rokhmat.


Rokhmat menyebut ada sekitar 156 titik mata air di kawasan Gunung Ciremai. Namun manfaatnya dirasakan oleh sekitar 5 juta jiwa di wilayah Kuningan, Majalengka, Cirebon, hingga Indramayu. 


“Potensi ini harus dimanfaatkan dan dijaga agar tidak terbuang sia-sia,” tegasnya.


Ia menambahkan, di Desa Cisantana sendiri terdapat 8 objek wisata yang menyerap hingga 800 tenaga kerja lokal. Selain itu, sektor pertanian juga turut mendukung program ketahanan pangan nasional.


“Kalau masyarakatnya sejahtera dan desa punya pendapatan, maka desa bisa berdiri di atas kemandiriannya,” ujarnya.


Titi Novitha Harahap dari KLHK menjelaskan, Program Desa Peduli Sumber Air bertujuan mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga sumber air melalui pengelolaan langsung oleh warga desa.


“Program ini dijalankan oleh masyarakat sendiri. Perlindungan sumber air bukan cuma soal pemanfaatannya, tapi juga menjaga keberlanjutan ekosistemnya,” ujar Titi.


Tahun ini, kata Titi, terdapat 19 desa di Pulau Jawa yang mengikuti program ini, dan Desa Cisantana menjadi satu-satunya dari Kabupaten Kuningan.


Kepala Desa Cisantana, Ano Suratno, menyampaikan rasa bangganya atas dipilihnya Cisantana sebagai desa percontohan. Ia menegaskan bahwa pemerintah desa siap berkolaborasi dengan masyarakat dan semua pihak.


“Kami sadar betul pentingnya menjaga sumber mata air. Kami ingin Cisantana menjadi contoh bahwa pelestarian alam bisa berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan warga,” ujar Ano.


(Red/Dian).