 |
| Foto Ilustrasi |
Sabtu, 18 Oktober 2025.
JAKARTA – Memasuki satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, upaya pemberantasan korupsi menunjukkan hasil yang signifikan. Aparat penegak hukum berhasil mengembalikan uang negara senilai Rp1,7 triliun dari para terpidana kasus korupsi.
“Nilai tersebut berasal dari rampasan hasil korupsi, lelang barang rampasan, dan penguasaan kembali kawasan hutan,” demikian tertulis dalam laporan bertajuk 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang dirilis oleh NEXT Indonesia Research & Publications, Sabtu (18/10/2025).
Laporan tersebut juga mencatat bahwa selama 12 bulan pertama masa pemerintahan, Presiden Prabowo dan jajarannya menunjukkan ketegasan dalam memburu pelaku korupsi.
Total 43 kasus korupsi ditangani oleh Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Dari pemberantasan korupsi ini, Kabinet Merah Putih dalam setahun terakhir mampu menekan potensi kerugian negara hingga Rp320,4 triliun,” ungkap NEXT Indonesia dalam laporannya.
Salah satu kasus terbesar yang berhasil diungkap adalah korupsi tata kelola minyak mentah di lingkungan kelompok usaha PT Pertamina (Persero). Dugaan kerugian negara dalam kasus yang terjadi pada periode 2018–2023 itu mencapai Rp285 triliun.
Presiden Prabowo sendiri beberapa kali menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum dan memberantas korupsi.
Dalam dialog bersama Chairman and Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, pada acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St Regis, Jakarta, Prabowo menyebut bahwa korupsi adalah ancaman serius bagi kelangsungan negara, Rabu (15/10/2025).
Menurut saya, korupsi adalah penyakit, ketika sudah mencapai stadium 4 seperti kanker, akan sangat sulit disembuhkan.
"Dalam sejarah, korupsi bisa menghancurkan negara, bangsa, dan rezim. Jadi, ya, saya bertekad untuk memberantas korupsi,” ujar Prabowo.
(Red/Dian).
