Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan

Iklan

Indeks Berita

Akankah Kabupaten Tangerang Jadi ‘Lumbung Janda’ di Provinsi Banten ???

Jumat, 07 November 2025 | 19:06 WIB Last Updated 2025-11-07T12:06:13Z

 


Editor : Tri Wahyudi, RealitaNews.co.id_
‎Jum'at, 7 November 2025.


KABUPATEN TANGERANG - Ramainya kasus perceraian di Kabupaten Tangerang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, wilayah Kecamatan Tigaraksa dan Cikupa disebut sebagai daerah dengan jumlah janda baru terbanyak di Provinsi Banten


Hal ini membuat Ahmad Suhud selaku Direktur Eksekutif Lembaga BP2A2N Provinsi Banten angkat bicara dan menilai fenomena tersebut perlu menjadi perhatian serius dari Pemerintah Daerah. 


Menurutnya, lonjakan angka perceraian di Kabupaten Tangerang bisa jadi karena minimnya pendidikan Pra nikah dan pemahaman keluarga yang belum utuh di kalangan pasangan muda,"terangnya


“Mungkin karena takut dipermalukan oleh pemberitaan Nasional, bahwa janda terbanyak di Provinsi Banten itu ada di Kabupaten Tangerang, lebih khusus di Kecamatan Tigaraksa,” ujarnya


Ia menjelaskan, setiap tahun terdapat rata - rata 2.300 pasangan menikah baru di wilayah Kabupaten Tangerang. Namun, tanpa adanya pembekalan tentang kehidupan rumah tangga, banyak pasangan yang akhirnya tidak siap menghadapi konflik dan tekanan ekonomi.


“Kalau tidak ada pendidikan Pra nikah, lalu tiba - tiba menikah dan menghadapi masalah entah karena kekerasan, suami jarang pulang, atau alasan lain akhirnya mereka ribut dan lapor ke polisi. Kalau terus begitu, penjara tidak akan cukup menampung,” kata Suhud


Dirinya menambahkan, banyaknya kasus perceraian ini seharusnya membuat masyarakat dan Pemerintah Daerah merasa prihatin.


“Ini kan malu, kita disebut banyak janda. Maka Pemerintah Daerah harus segera membuat program pendidikan Pra nikah. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A) seharusnya juga menginisiasi sosialisasi Pra nikah bersama KUA, agar program tersebut dijalankan secara rutin dan terukur,"ucapnya


“Misalnya, kalau bulan ini di Tigaraksa ada 70 pasangan yang akan menikah, kumpulkan mereka dari pagi sampai sore. Berikan pemahaman tentang peran, fungsi, dan tanggung jawab dalam keluarga,” tegasnya.


"Saya mendukung kegiatan seperti ini agar masyarakat semakin paham, dan mudah - mudahan bisa mengurangi kekerasan dalam rumah tangga, khususnya terhadap perempuan yang sering menjadi korban,” ucap Suhud


Dalam kesempatan yang sama, Kanit PPA Polresta Tangerang, Ganda,kepada Awak media juga mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen laporan yang masuk ke unitnya adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).


“Dari total laporan yang kami terima, 20 persennya terkait KDRT. Paling banyak adalah kekerasan fisik, disusul penelantaran karena tidak dinafkahi,” jelas Ganda.


Saya berpesan bagi kaum perempuan agar tetap kuat dan bijak dalam menjaga keharmonisan keluarga, tetap semangat, jadilah diri sendiri, bina komunikasi yang baik dengan pasangan, dan takutlah kepada Tuhan.


"Jangan sampai terjerat pinjol dan judol,” tutupnya




(Red/Yanto)