 |
| Pengukuhan Bunda Literasi Desa/Kelurahan se-Kabupaten Tangerang Tahun 2025 |
Selasa, 16 Desember 2025.
KABUPATEN TANGERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berkomitmen membangun sumber daya manusia unggul sejak dari akar rumput melalui Pengukuhan Bunda Literasi Desa/Kelurahan se-Kabupaten Tangerang Tahun 2025.
Bertempat di Gedung Pendopo Bupati Tangerang, Kegiatan ini menjadi langkah strategis awal untuk memperkuat budaya literasi di tengah tantangan era digital yang kian kompleks.
Dalam sambutannya Ketua TP PKK Kabupaten Tangerang, Hj. Rismawati Maesyal Rasyid, menegaskan bahwa literasi saat ini tidak lagi dimaknai sebatas kemampuan membaca dan menulis. Karena ditengah derasnya arus informasi digital, literasi berkembang menjadi sebuah kemampuan memahami, memilah, serta memproduksi informasi secara cerdas dan bertanggung jawab dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Kini eranya digital, literasi tidak hanya soal baca tulis, tetapi juga bagaimana masyarakat mampu menggunakan teknologi digital, internet, dan media sosial untuk mencari, memahami, serta menghasilkan informasi yang bermanfaat,” terang
Menurutnya, digitalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi para Bunda. Literasi dalam menjalankan perannya di tengah keluarga dan masyarakat. Karena itu, upaya membangun masyarakat yang literasi itu tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan kerja bersama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para pemangku kepentingan," ucapnya
“Ini adalah kerja keras kolektif untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang religius, cerdas, sehat, dan sejahtera, sejalan dengan visi daerah serta mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Tangerang juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang yang telah menginisiasi dan menyelenggarakan kegiatan pengukuhan Bunda Literasi Desa dan Kelurahan tahun 2025 sebagai bagian dari gerakan literasi daerah yang berkelanjutan.
Nantinya para Bunda Literasi yang telah dikukuhkan harus mampu menjadi motor penggerak literasi di wilayah atau Desanya masing - masing. Perannya diharapkan tidak hanya simbolik, tetapi nyata sebagai motivator dan inspirator bagi masyarakat, khususnya generasi muda, agar gemar membaca, menulis, dan berpikir kritis.
“Bunda Literasi harus mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari sekolah, komunitas, hingga media massa. Dengan kolaborasi, gerakan literasi bisa menjangkau lebih luas dan memberi dampak yang lebih besar,” kata Hj. Rismawati Maesyal.Rasyid.
Untuk itu Saya mengajak dan mendorong lahirnya program - program literasi yang inovatif dan kontekstual, serta keteladanan nyata dari para Bunda Literasi dalam kehidupan sehari - hari. Karena keteladanan tersebut dinilai penting untuk menumbuhkan kesadaran literasi sebagai kebutuhan, bukan sekadar kegiatan seremonial,"tuturnya.
“Semoga melalui gerakan literasi yang kuat, merata, dan berkesinambungan, kita tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tetapi juga mampu memajukan Kabupaten Tangerang secara menyeluruh,” pungkasnya,
(Red/Yanto)
