![]() |
Foto : akses menuju gerbang sekolah SDN 1 Pamarayan |
Kamis, 17 Juli 2025.
SERANG, - Carut marut tata kelola pasar tradisional pamarayan berdampak pada dunia pendidikan, terutama SDN 1 Pamarayan, hal ini butuh perhatian khusus dari semua unsur, karna menyangkut dunia pendidikan saat ini sangat rentan dan sudah menjadi tugas kita bersama untuk menciptakan sarana prasarana dan pelayanan pendidikan yang baik sesuai visi dan misi Bupati Serang Hj. Ratu Rachmatuzakiyah. Rabu (16/07/2025).
Dengan berdirinya bangunan ruko yang tergolong menjadi sumber permasalahan kemacetan dan para pedagang kaki lima yang menambah semerautnya akses menuju gerbang sekolah sangat di keluhkan oleh para walimurid yang anaknya bersekolah di SDN 1 Pamarayan.
Salah satunya yang di alami oleh NA (inisial) salah satu walimurid dirinya sangat mengeluh tentang akses masuk ke sekolah karna terhalang oleh pedagang dan para pengunjung pasar di tambah dengan pengguna jalan yang lain, yang membuat sulit untuk akses kendaraan bermotor.
"Selaku wali murid kami sangat terganggu bahkan sesekali kami berseteru dengan pihak pedagang, karna dilarang parkir, sementara jika lewat jalur belakang sekolah sering terjadi insiden jatuh ke got pak,"Ucap NA
"Harapan kami para wali murid agar bangunan ruko di depan sekolah agar di bongkar, agar kami punya parkiran.Dan kami para wali murid sekali lagi memohon kepada ibu Bupati dan Wakil Bupati Serang serta Gubernur Banten tolong bersihkan bangunan di depan pagar depan sekolah," tutupnya.
Terpisah Hariri Idfri S,Pd (kepsek ) saat di konfirmasi dirinya menjelaskan bahwa berdirinya warung tersebut sejak tahun 2014 dan pihak sekolah sudah secara resmi bersurat ke dinas pendidikan, dan sudah ada upaya mediasi bersama unsur terkait tapi sampai saat ini belum ada penanganan terkait bangunan tersebut.
"Warung warung tersebut berdiri sejak di kepemerintahan kepala desa sebelumnya pada tahun 2014,dan kami pihak sekolah sudah secara resmi bersurat ke dinas pendidikan untuk menyelesaikan permasalahan ini dan pada beberapa bulan yang lalu sudah di laksamana mediasi bersama pihak pasar dan tripika kecamatan pamarayan, tapi tidak menemukan solusi karna pada waktu itu kepala desa tidak hadir, harapan kami pihak sekolah bangunan warung di depan pagar sekolah di bongkar agar para wali murid mempunyai akses untuk antar jemput anak sekolah", ujar Kepsek.
Sementara itu Acun Sunarya SH salah satu aktivis pegiat sosial, menanggapi permasalahan SDN 1 Pamarayan dirinya angkat bicara.
"Saya berharap kepada pemerintah Kabupaten Serang yaitu Bupati Serang Ibu Hj Ratu Rachmatuzakiyah, wakil Bupati H Nazib Hammas dan Gubernur Banten, agar bisa terjun langsung meninjau ke SDN 1 Pamarayan untuk melihat kondisi dan keluhan pihak sekolah dan para wali murid karna tepat di depan pagar sekolah berdiri bangunan warung hingga menimbulkan kemacetan ke akses menuju gerbang utama sekolah," ucap Acun.
Dikatakan acun dunia pendidikan haruslah diberikan perhatian dukungan khusus agar dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik agar menciptakan generasi bangsa yang baik.
"Saya meminta kepada pihak pengelola pasar dan kepala Desa Pamarayan, Dishub, Satpol-PP, DLH, Dindik dan terkhusus Bupati Serang, turun langsung tinjau ke lokasi duduk bersama, untuk bagai mana memberikan solusi yang terbaik, agar permasalahan ini jangan sampai berlarut-larut", pungkasnya.
(Red)