 |
| Bilqis Raihana, siswi kelas 11 SMAN Unggulan M.H. Thamrin, Jakarta Timur |
Jum'at, 10 Oktober 2025.
Jakarta — Bilqis Raihana, siswi kelas 11 SMAN Unggulan M.H. Thamrin, Jakarta Timur, menggantungkan harapan besarnya pada Program Sekolah Garuda yang baru saja diluncurkan pemerintah.
Ia bermimpi melanjutkan studi teknik sipil di Jerman demi mewujudkan tujuan mulianya: membangun sekolah-sekolah di daerah tertinggal agar pendidikan bisa lebih merata di seluruh Indonesia.
Putri dari seorang guru mengaji ini mengaku prihatin dengan masih timpangnya akses pendidikan di berbagai pelosok negeri.
Menurutnya, kemajuan pendidikan tidak hanya bergantung pada kualitas pengajaran, tapi juga pada infrastruktur yang mendukungnya.
“Saya ingin infrastruktur dan fasilitas pendidikan seperti sekolah merata sampai ke daerah terpencil. Karena itu cita-cita saya ingin menjadi insinyur sipil,” ujar Bilqis.
Harapan Bilqis kian membuncah setelah SMAN Unggulan M.H. Thamrin ditetapkan sebagai salah satu dari 16 sekolah yang tergabung dalam Program Sekolah Garuda Transformasi, sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk mendorong pengembangan talenta di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Selain SMAN Unggulan M.H. Thamrin, sejumlah sekolah unggulan lainnya di berbagai provinsi juga bergabung dalam program ini, seperti :
SMAN 10 Fajar Harapan – Banda Aceh
SMA Unggul Del – Sumatera Utara
MAN Insan Cendekia OKI – Sumatera Selatan
SMA Cahaya Rancamaya – Bogor, Jawa Barat
SMA Taruna Nusantara – Magelang, Jawa Tengah
SMA Pradita Dirgantara – Boyolali, Jawa Tengah
SMAN 10 Samarinda – Kalimantan Timur
SMAN Banua BBS – Kalimantan Selatan
MAN Insan Cendekia Gorontalo – Gorontalo
SMAN Siwalima – Ambon, Maluku
SMA Averos – Sorong, Papua Barat Daya
Program ini didesain agar siswa-siswa berprestasi dari seluruh penjuru Indonesia memiliki kesempatan lebih besar untuk menempuh pendidikan tinggi di kampus-kampus unggulan dunia.
“Jadi nantinya anak-anak dari Sekolah Garuda, baik transformasi maupun Sekolah Garuda baru, menjadi mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi unggulan di dunia,” jelas Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, saat meresmikan program di SMAN Unggulan M.H. Thamrin.
Ia menegaskan bahwa meskipun kurikulum tetap sama, penambahan pendekatan berbasis STEM akan memperkuat daya saing siswa di tingkat internasional.
Bilqis tak menyia-nyiakan peluang yang ada. Ia terus belajar dan berusaha keras agar bisa lolos ke universitas impiannya di Munchen, Jerman, mengambil jurusan teknik sipil.
“Saya ingin pendidikan berkualitas dirasakan oleh teman-teman saya di seluruh daerah di Indonesia. Makanya saya ingin kuliah di Munchen, Jerman, ambil teknik sipil,” katanya.
(Red/Dian).
