![]() |
| Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Irhamuddin, bersama jajaran pejabat struktural meninjau area budidaya cabai |
Senin, 3 November 2025.
Tangerang, Banten - Rutan Kelas I Tangerang terus berinovasi dalam mengembangkan program pembinaan berbasis kerja produktif melalui Layanan Sarana Akselerasi dan Asimilasi (SAE). Salah satu kegiatan unggulannya adalah budidaya cabai yang dikembangkan di atas lahan seluas 30 m² dari total area 2.697 m². Program ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kemandirian dan keterampilan warga binaan agar siap berdaya saing setelah kembali ke masyarakat.
Untuk tahun 2025, budidaya cabai di lahan SAE menargetkan pencapaian yang terukur, yaitu 150 pohon cabai ditanam, 90 pohon dimaksimalkan, dan setiap pohon ditargetkan menghasilkan 1 kilogram cabai. Meski hasil panen bersifat fluktuatif karena dipengaruhi kondisi cuaca, kegiatan ini tetap menjadi sarana pembelajaran berharga bagi warga binaan dalam memahami proses pertanian dan pengelolaan hasil bumi.
Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Irhamuddin, bersama jajaran pejabat struktural turut meninjau langsung area budidaya cabai tersebut. Irhamuddin menyampaikan bahwa pengembangan komoditi cabai ini merupakan bagian dari komitmen Rutan dalam mewujudkan pembinaan yang produktif dan berkelanjutan. Menurutnya, kegiatan ini juga sejalan dengan pelaksanaan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia serta mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang mandiri, inovatif, dan berdampak bagi masyarakat.
Dengan adanya budidaya cabai di lahan SAE ini, Rutan Kelas I Tangerang tidak hanya berfokus pada kegiatan pertanian, tetapi juga menciptakan lingkungan pembinaan yang edukatif, berdaya guna, dan berorientasi pada hasil. Program ini menjadi bukti nyata kontribusi Pemasyarakatan dalam membentuk warga binaan yang produktif, mandiri, serta siap berintegrasi kembali di tengah masyarakat.
"Penanaman cabai di lahan SAE ini merupakan langkah nyata kami dalam membentuk warga binaan yang produktif dan mandiri. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar bertani, tetapi juga menanamkan nilai kerja keras agar siap berdaya saing saat kembali ke masyarakat," ujar Irhamuddin.
(Red)
