![]() |
| penutupan HMI Training Akbar Nasional 2025 |
Rabu, 17 Desember 2025.
KABUPATEN TANGERANG - Bertempat di Gedung Dharma Wanita Jl. Kisamaun Kota Tangerang, dalam acara penutupan HMI Training Akbar Nasional 2025, Bupati Tangerang, Drs. H. Moch. Maesyal Rasyid berharap para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mampu menjadi sosok figur tuntunan dan membawa perubahan serta bermanfaat bagi masyarakat.(17/12/2025)
"Kami berharap kader b-kader HMI khususnya di Kabupaten Tangerang bisa memberikan contoh, suri teladan dan tuntunan di manapun berada. Mereka bisa membawa perubahan di tengah - tengah masyarakat sebagai kader yang bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan daerah masing - masing," ujar Bupati Tangerang.
Dalam kesempatan tersebut, Maesyal Rasyid juga berharap kegiatan Training Akbar HMI tersebut bisa menghasilkan rumusan yang bukan hanya untuk memperkuat keberadaan HMI dan seluruh kadernya namun juga bermanfaat bagi masyarakat.
"Hasil rumusan pada HMI training ini, tolong juga nanti diestafetkan kepada para kader - kader yang lain dan dipedomani bersama. Mudah - mudahan dengan Training Akbar Nasional selama 13 hari ini, teman - teman HMI semakin meneguhkan konstruksi Epistemologis dan kesadaran ideologis kader HMI sebagai basis transformasi sosial, di masyarakat," ujarnya.
Pesan saya, kepada seluruh kader HMI tidak melupakan dan meninggalkan studinya agar terus mampu mengembangkan diri menjadi kader pemimpin masa depan yang cerdas, tangguh dan berdaya bersaing tinggi.
"Saya titip kepada teman - teman, masuk di organisasi kemahasiswaan itu sebagai pendorong menambah kompetensi dan menambah wawasan. Tapi tujuan utamanya supaya teman - teman semua bisa sekolah, semangat belajar dan cepat mendapatkan predikat sarjana," pungkasnya.
Sementara itu Ketua umum HMI Cabang Tangerang Raya Aji Mustajar mengatakan Training Akbar tersebut bukan sekadar forum penguatan kapasitas, melainkan proses pematangan ideologis, serta berjiwa bagi kader HMI untuk menjadi pemimpin.
"Pada fase ini, HMI bukan hanya mencetak para aktivis, tapi pada fase ini HMI membutuhkan pemimpin perubahan. Pemimpin yang mampu membaca realitas, pemimpin yang mampu memperkuat strategi, dan pemimpin yang menjadi pelopor perubahan," ungkap Aji.
Menurut dia, kegiatan tersebut bukan proses akhir dari perkaderan ataupun puncak perkaderan tapi awal memikul tanggung jawab besar untuk menjaga marwah organisasi, kaderisasi, dan tanggung jawab sebagai penopang ideologis bagi kader - kader di bawahnya.
"Saya berharap para kader - kader yang mengikuti proses Training Akbar Nasional 2025 ini mampu menjadi kader yang berintegritas, berilmu, serta keberpihakan kepada umat dan bangsa, sebagaimana cita - cita luhur Himpunan Mahasiswa Islam.
"Intinya, Mampu menghadirkan solusi dan menyajikan kontekstual yang berkelanjutan," ujarnya mengakhiri
(Red/Yanto)

